Thursday, November 10, 2016

Buah "SIMALAKAMA GAHARU INDONESIA", Sebuah pemikiran .....

"SI MALAKAMA"

Tragedi yang terjadi di kalangan petani gaharu indonesia saat ini, membuat perlambatan perkembangan bisnis di bidang komuniti gaharu di indonesia melambat pada tahun 2016 ini (saat tulisan ini saya turunkan). 
Perlambatan ini di picu oleh beberapa hal :
  1. Situasi ekonomi indonesia (2016), yang tidak membaik, daya beli masyarakat menurun tajam.
  2. Ketidak pahaman masyarakat pelaku budidaya pohon gaharu. Dimana mereka beranggapan bahwa pohon gaharu seperti pohon sengon atau jati. Dibiarkan hidup membesar dan setelah besar tinggal di jual dengan hitungan volume batang. HAL INI SALAH/KELIRU BESAR PLUS BANGET ! 
  3. Tidak memiliki dana untuk pembelian obat/serum untuk inokulasi pohon gaharu.
  4. Tidak mencoba untuk bergabung dengan komunitas atau kelompok gaharu yang ada. Sehingga miskin informasi dan pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.
  5. Cuma ingin yang serba GRATIS TIS....
  6. Sudah merasa mumpuni/kepedean, merasa benar sendiri, dan merasa yakin sekali kebenaran hanya milik diri sendiri, sehingga tidak mau share atau bertukar pikiran dengan kelompok lain.
  7. Dan banyak lagi alasan yang muncul di kalangan petani gaharu itu sendiri. Memang bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah untuk mengajak ke sesuatu yang lebih.

Ratusan ribu pohon petani gaharu, setiap hari bertambah besar ukuran volume batangnya, sementara inokulasi ataupun tindakan untuk pembentukan resin pada pohon tersebut tidak dilakukan. 

Di sisi Lain.....

Petani ingin secepat mungkin mendapatkan uang dari penjualan gaharunya, maka tidak heran hampir setiap hari telpon saya berdering menyampaikan berita , tentang adanya petani gaharu yang memiliki pohon gaharu yang belum mendapatkan perlakuan apa-apa INGIN MENJUALNYA DALAM BENTUK kayu gaharu putih yang masih hidup dilahan.

Penomena ini yang terjadi saat ini.
BUAH SIMALAKAMA.......    
     Mau Inokulasi tak ada dana......
               Mau jual pohon dengan kayu putih tidak ada pembeli....

Lalu muncul statement, bahwa gaharu kayu yang tidak LAKU.

Salah kaprah ini sudah terjadi pada ribuan petani gaharu di Indonesia.
Mari melalui tulisan sederhana ini saya ingin meluruskan yang sebenarnya, agar tidak terjadi lagi kesalah pahaman yang sama di tengah - tengah masyarakat kita.

Untuk rekan, saudara dimana pun berada, bila ada yang kurang jelas silakan contact saya di no : 
wa/call.  +62 853 555 289 86.

Terima kasih,
G. Muhammad.

Kembali Ke Menu
Kumpulan Tulisan Inokulasi